Kapal Ikan dengan Labu Jangkar Mengancam Keselamatan di Teluk Ambon: Langkah-Langkah Penanganan Dibahas. -->
Sabtu, 19 April 2025
Obat Keras Bebas Berkeliaran Di Jalan K.S Tubun, Preman Beraksi Ancam Wartawan | Jaga Kekhidmatan Paskah 2025, Polsek Ngabang Turunkan Personel Amankan Gereja | | PETI Menari Sawit Terluka Ketika Tambang Liar Dianggap Biasa | Diduga pemilik mobil Bodong selaku perangkat desa Plemahan diduga mengajak Damai anggota satlantas pare kabupaten kediri | SPBU 34.40334 Rancaekek Kabupaten Bandung Menjadi Tempat Pengecoran Solar & Pertalite Bagi Pelaku Usaha Ilegal Menggunakan Mobil Kempu & Derigen, Di Duga Di Backup Oleh Oknum Polisi Aktif | Diduga Terima Upeti, Polres Majalengka "Mandul" Tindak Toko Penjual Obat Ilegal | Dugaan Pembiaran oleh Perum Perhutani Gunung Tambakruyung Bara: Ratusan Pohon Kayu Manis Ditebang dan Dikuliti | Makna Salib dan Komitmen Iman: 26 Jemaat GPM Pniel Tawa Diteguhkan Sebagai Anggota Sidi Baru di Minggu Sengsara Ketujuh | Plt Kepala Inspektorat “Tendang Bola Panas” ke DPMD: Pencairan Dana Desa 2024 Disorot Pansus DPRD Halmahera Selatan | Ketua Komisi III DPR RI Bantah Isu Penghapusan SKCK: Hoaks dan Tidak Berdasar | AW Diduga Hina Pekerjaan Buruh dan Nelayan; Ketua IPMABS Berikan Kecaman Keras | Bos Mafia Obat Terlarang Diduga Ancam Wartawan detikrepublik.com “Jangan Berani Tutup atau Beritakan Toko Saya” | Oknum perangkat desa Plemahan bersekongkol dengan istrinya telah melakukan penipuan seorang Janda | Diduga Dinas Pendidikan Jombang Telah Bermain Main Dalam Pengelolaan Anggaran Uang Negara

Iklan Semua Halaman


Kapal Ikan dengan Labu Jangkar Mengancam Keselamatan di Teluk Ambon: Langkah-Langkah Penanganan Dibahas.

Admin
Wednesday, 23 August 2023

 

Ambon, 23 Agustus 2023 - Teluk Ambon tengah menghadapi tantangan serius terkait keselamatan pelayaran dan keindahan pemandangan akibat keberadaan sekitar 55 kapal ikan yang masih terapung dan labuh jangkar di kawasan Lateri, Poka, dan pelabuhan Gudang Arang. Kapal-kapal yang telah lama menghuni perairan ini tidak hanya mengganggu lalu lintas kapal, tetapi juga merusak panorama alam yang menakjubkan.


Mengenai hal ini, Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif, telah mengambil langkah proaktif dengan mengumpulkan sejumlah pihak terkait untuk berkolaborasi dalam menemukan solusi yang tepat. Rapat koordinasi yang berlangsung di kantor Kapolda Maluku ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik guna menangani masalah yang semakin mendesak ini.


Dalam pertemuan tersebut, hadir berbagai stakeholder, seperti perwakilan Dinas Perikanan dan Kelautan, pihak berwenang dari Pelabuhan Gudang Arang, serta wakil-wakil masyarakat nelayan setempat. Diskusi dipusatkan pada bagaimana cara yang efektif untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh kapal-kapal tersebut.


Irjen Lotharia Latif menyatakan, "Kami sangat serius dalam menghadapi tantangan ini. Keberadaan kapal-kapal ini bukan hanya mengancam keselamatan pelayaran, tetapi juga memberikan dampak negatif terhadap potensi pariwisata yang dimiliki oleh Teluk Ambon." Beliau juga menekankan pentingnya mengatasi masalah ini dengan cepat untuk menjaga reputasi dan potensi ekonomi daerah.


Hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkrit untuk menata kembali parkir kapal di perairan Teluk Ambon. Penataan ulang ini diarahkan agar perairan tetap aman bagi pelayaran, mempertahankan keindahan alam yang luar biasa, serta mendukung sektor pariwisata yang menjadi salah satu aset berharga bagi masyarakat setempat.


Semua pihak yang terlibat berharap kerja sama yang erat ini akan membawa hasil positif dalam waktu dekat, sehingga Teluk Ambon dapat kembali memancarkan pesona keindahannya sambil menjaga keselamatan dan kenyamanan bagi semua yang berlayar di perairan ini.

Fais/*"