Aceh.Detikrepublik.id ll Aceh Tamiang –Pj.Bupati dan unsur Forkopimda Aceh Tamiang, Senin menghadiri coffee morning yang diselenggarakan Badan Kesbangpol Tamiang di Ruang Kejaksaan Aceh Tamiang.
Coffee Morning bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan membahas persiapan pilkada November mendatang.
Bupati Aceh Tamiang, Drs.Asra dalam kepemimpinannya mengatakan, untuk menyelenggarakan Pilkada Serentak 2024, diperlukan sinergi yang baik dan dengan seluruh pemangku kepentingan.
Selain itu, juga perlu dibentuk dengan jajaran TNI-Polri dan kantor untuk kelancaran proses pemilu, karena ini adalah pesta demokrasi yang melibatkan semua komunitas dalam memilih kepala daerah.
Semakin dekat momen pemilihan, semakin banyak berita hoaks yang tersebar. Tidak terkecuali saya sendiri yang menjadi bahan berita hoaks, ujar Pj. Bupati Asra.
Dikatakannya, pertemuan ini penting untuk membangun persepsi yang sama, memberikan informasi yang cukup agar pelaksanaan kebijakan dalam hal pengawasan daerah menjadi lebih mudah dan optimal.
Perkuat kesolidan kita agar tidak mudah dipecahbelahkan oleh oknum tidak bertanggung jawab, sebutnya.
Dalam Pertemuan tersebut juga membahas isu-isu penting lainnya seperti bencana alam, khususnya banjir dan radikalisme.
Menurut Kajari Aceh Tamiang, Dr.Yudhi Syufruadi, kami masih khawatir radikalisme adalah bom waktu.
Pandangan ini juga diperkuat oleh Ketua MPU Aceh Tamiang Syafrizal yang mengatakan beberapa asosiasi masih memiliki pemahaman Islam yang sangat ekstrim .
Sementara, Kapolres Aceh Tamiang AKBP Mulyadi, SH, MH, menjelang Pilkada kembali mengingatkan agar kita tidak mudah terprovokasi situasi. Dalam kesempatan itu Kapolres Aceh Tamiang menyampaikan bahwa saat ini ada beberapa titik kerusakan pada alat peraga kampanye, namun harus diselidiki terlebih dahulu apakah ini disengaja atau merupakan faktor alam mengingat kondisi cuaca ekstrim.
Jelang Pilkada serentak 2024, Dandim 0117/Aceh Tamiang, Letkol.Inf.Andi Arianto menyatakan anggota TNI selalu siap melaksanakan perintah pengawasan daerah secara tertib dan netral.
Semua pemangku kepentingan akan menyusun strategi model logistik dan pelaksanaan pilkada jika terjadi bencana, mengingat bulan Oktober-November merupakan masa pemilu di Aceh Tamiang. **(Kr)