PT Intim Kara Klarifikasi Soal Tenaga Kerja dan Gaji, Warga Menyambut Baik Respon Perusahaan -->
Rabu, 2 April 2025
Diduga Oknum Kapolsek Sukanagara Abaikan Konfirmasi Wartawan Terkait Mafia BBM Berjarak 300m Dari Kantor polsek | Kontroversi Pemecatan 14 Perangkat Desa di Saenama Menimbulkan Polemik di Masyarakat | Kunjungan Ketua Iwoi Bersama Rekan Rekan Media dan Lembaga KANNI, Beri Dukungan Bagi Keluarga Wartawan Tribuncakranews Yang di Stopress Secara Sepihak dan diTahan di Polres Cilacap. | Pak Sudiat menduga bahwa kendaraan tersebut telah digelapkan oleh Kartiman | RESES YULIANSYAH Menyerap Aspirasi Warga Di Jalan Kesehatan Pontianak | Oknum TNI Aktif diduga Membekingi PT. Citra Tritunas Perkasa di Batam Dalam Kasus Sengketa Lagan | Mobil Mafia Toyota Avanza Mengisi BBm Menggunakan Derigen Dilamnya, dan Memakai Barcode Lebih dari 20 | Berkedok Toko Kosmetik Untuk Mengelabui APH dari Jerat Pidana Narkotika dan Kesehatan, Semanan Kalideres | Ena Marlena, M.M., Kunjungi Rafli Ramadhan, Remaja Korban Penembakan: Suara untuk Keadilan | Rumah Dinas Bupati Sekadau Simbol Kemewahan yang Mubazir | Terduga kepala sekolah SMK Negeri 1 bekerjasama dengan komite menjalankan pungutan liar di dalam sekolahan | Kepala Sekolah SMA Nuha Tawa Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-92 AMGPM | Mantan PPS Desa Bibinoi Kecamatan Bacan Timur Tengah Berduka atas Wafatnya Aipda Ridwan Ismail | PT Intim Kara Klarifikasi Soal Tenaga Kerja dan Gaji, Warga Menyambut Baik Respon Perusahaan | Judi sabung ayam semakin bebas Di Desa Garas Kecamatan Bagor Nganjuk, ke manakah aparat penegak hukum

Iklan Semua Halaman


PT Intim Kara Klarifikasi Soal Tenaga Kerja dan Gaji, Warga Menyambut Baik Respon Perusahaan

Admin
Wednesday, 26 March 2025


Hal-Sel, DetikRepublik.Com – PT Intim Kara akhirnya buka suara terkait aksi unjuk rasa ratusan warga Desa Tawa, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, pada Senin (24/03). Perusahaan menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran kesepakatan, dan perekrutan tenaga kerja dilakukan sesuai kebutuhan proyek.


Demonstrasi yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIT ini dipimpin oleh Ketua Pemuda Desa Tawa, Armiles Karim, yang menuntut agar perusahaan mengutamakan pekerja lokal sesuai perjanjian awal. Selain itu, warga juga mempersoalkan keterlambatan pembayaran gaji yang dialami beberapa pekerja selama tiga bulan terakhir.


Suasana sempat memanas saat massa mencoba menerobos gerbang utama PT Intim Kara, namun aparat kepolisian berhasil meredam situasi.


PT Intim Kara: Pekerja Lokal Tetap Diprioritaskan

Menanggapi tuntutan warga, Project Manager PT Intim Kara, Yadi, menegaskan bahwa perusahaan tetap mengutamakan tenaga kerja lokal, namun dalam kondisi tertentu juga membutuhkan tenaga ahli dari luar.


"Kami tidak mengesampingkan pekerja lokal. Namun, ada bagian pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus agar proyek dapat diselesaikan sesuai target," ujar Yadi saat menemui perwakilan warga.


Ia juga menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada perekrutan baru yang dilakukan. Jika nanti ada kebutuhan tenaga kerja tambahan, PT Intim Kara tetap akan mengutamakan masyarakat sekitar.


Soal Keterlambatan Gaji: Perusahaan Akan Evaluasi

Mengenai keterlambatan pembayaran gaji, Yadi mengakui bahwa memang ada kendala administratif yang menyebabkan pembayaran terhambat. Namun, ia memastikan bahwa perusahaan akan segera menyelesaikan permasalahan ini.


"Kami memahami kesulitan yang dialami para pekerja. Oleh karena itu, kami akan melakukan evaluasi internal agar kejadian seperti ini tidak terulang," tegasnya.


Ia juga mengimbau agar segala bentuk aspirasi dan permintaan warga disampaikan melalui jalur resmi, seperti koordinasi dengan kepala desa atau perwakilan masyarakat, sehingga bisa ditindaklanjuti secara lebih efektif.


Aksi Berakhir, Warga Tunggu Realisasi Janji Perusahaan

Meskipun pihak PT Intim Kara telah memberikan penjelasan, warga menyatakan akan terus mengawal perkembangan kasus ini. Mereka menuntut perusahaan untuk segera merealisasikan janji perekrutan tenaga kerja lokal dan menyelesaikan pembayaran gaji yang tertunda.


Demonstrasi akhirnya berakhir sekitar pukul 14.00 WIT setelah pihak kepolisian mengimbau massa untuk membubarkan diri. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut terkait langkah konkret yang akan diambil oleh perusahaan maupun respons lanjutan dari warga.



Redaksi Hal-Sel