Hal-Sel, DetikRepublik.Com – PT Intim Kara akhirnya buka suara terkait aksi unjuk rasa ratusan warga Desa Tawa, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, pada Senin (24/03). Perusahaan menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran kesepakatan, dan perekrutan tenaga kerja dilakukan sesuai kebutuhan proyek.
Demonstrasi yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIT ini dipimpin oleh Ketua Pemuda Desa Tawa, Armiles Karim, yang menuntut agar perusahaan mengutamakan pekerja lokal sesuai perjanjian awal. Selain itu, warga juga mempersoalkan keterlambatan pembayaran gaji yang dialami beberapa pekerja selama tiga bulan terakhir.
Suasana sempat memanas saat massa mencoba menerobos gerbang utama PT Intim Kara, namun aparat kepolisian berhasil meredam situasi.
PT Intim Kara: Pekerja Lokal Tetap Diprioritaskan
Menanggapi tuntutan warga, Project Manager PT Intim Kara, Yadi, menegaskan bahwa perusahaan tetap mengutamakan tenaga kerja lokal, namun dalam kondisi tertentu juga membutuhkan tenaga ahli dari luar.
"Kami tidak mengesampingkan pekerja lokal. Namun, ada bagian pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus agar proyek dapat diselesaikan sesuai target," ujar Yadi saat menemui perwakilan warga.
Ia juga menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada perekrutan baru yang dilakukan. Jika nanti ada kebutuhan tenaga kerja tambahan, PT Intim Kara tetap akan mengutamakan masyarakat sekitar.
Soal Keterlambatan Gaji: Perusahaan Akan Evaluasi
Mengenai keterlambatan pembayaran gaji, Yadi mengakui bahwa memang ada kendala administratif yang menyebabkan pembayaran terhambat. Namun, ia memastikan bahwa perusahaan akan segera menyelesaikan permasalahan ini.
"Kami memahami kesulitan yang dialami para pekerja. Oleh karena itu, kami akan melakukan evaluasi internal agar kejadian seperti ini tidak terulang," tegasnya.
Ia juga mengimbau agar segala bentuk aspirasi dan permintaan warga disampaikan melalui jalur resmi, seperti koordinasi dengan kepala desa atau perwakilan masyarakat, sehingga bisa ditindaklanjuti secara lebih efektif.
Aksi Berakhir, Warga Tunggu Realisasi Janji Perusahaan
Meskipun pihak PT Intim Kara telah memberikan penjelasan, warga menyatakan akan terus mengawal perkembangan kasus ini. Mereka menuntut perusahaan untuk segera merealisasikan janji perekrutan tenaga kerja lokal dan menyelesaikan pembayaran gaji yang tertunda.
Demonstrasi akhirnya berakhir sekitar pukul 14.00 WIT setelah pihak kepolisian mengimbau massa untuk membubarkan diri. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut terkait langkah konkret yang akan diambil oleh perusahaan maupun respons lanjutan dari warga.
Redaksi Hal-Sel