Aspalku Tak Lagi Mulus Tapi Cintaku pada Kota Ini Tak Pernah Pudar -->
Rabu, 16 April 2025
Obat Golongan G Diduga Dijual Bebas di Kawasan Padat Penduduk Rawalumbu, Bekasi: Polisi Tutup Mata? | PETI Menari Sawit Terluka Ketika Tambang Liar Dianggap Biasa | Diduga pemilik mobil Bodong selaku perangkat desa Plemahan diduga mengajak Damai anggota satlantas pare kabupaten kediri | SPBU 34.40334 Rancaekek Kabupaten Bandung Menjadi Tempat Pengecoran Solar & Pertalite Bagi Pelaku Usaha Ilegal Menggunakan Mobil Kempu & Derigen, Di Duga Di Backup Oleh Oknum Polisi Aktif | Diduga Terima Upeti, Polres Majalengka "Mandul" Tindak Toko Penjual Obat Ilegal | Dugaan Pembiaran oleh Perum Perhutani Gunung Tambakruyung Bara: Ratusan Pohon Kayu Manis Ditebang dan Dikuliti | Makna Salib dan Komitmen Iman: 26 Jemaat GPM Pniel Tawa Diteguhkan Sebagai Anggota Sidi Baru di Minggu Sengsara Ketujuh | Plt Kepala Inspektorat “Tendang Bola Panas” ke DPMD: Pencairan Dana Desa 2024 Disorot Pansus DPRD Halmahera Selatan | Ketua Komisi III DPR RI Bantah Isu Penghapusan SKCK: Hoaks dan Tidak Berdasar | AW Diduga Hina Pekerjaan Buruh dan Nelayan; Ketua IPMABS Berikan Kecaman Keras | Bos Mafia Obat Terlarang Diduga Ancam Wartawan detikrepublik.com “Jangan Berani Tutup atau Beritakan Toko Saya” | Oknum perangkat desa Plemahan bersekongkol dengan istrinya telah melakukan penipuan seorang Janda | Diduga Dinas Pendidikan Jombang Telah Bermain Main Dalam Pengelolaan Anggaran Uang Negara | Dukung Program Ketahanan Pangan, Kapolres Metro Tangerang Panen Raya Jagung Serentak Sebanyak 2,5 Ton | Oknum pegawai Cabang BRI Blitar terancam dilaporkan ke Polres, dugaan pemalsuan dokumen dan balik nama sertifikat yang sudah kong kalikong dengan mafia tanah.

Iklan Semua Halaman


Aspalku Tak Lagi Mulus Tapi Cintaku pada Kota Ini Tak Pernah Pudar

Rahmad Maulana
Thursday, 10 April 2025

 

Aspalku Tak Lagi Mulus Tapi Cintaku pada Kota Ini Tak Pernah Pudar

BERITA IMANGINER

Pontianak,DETIKREPUBLIK.COM - Kalimantan Barat — Jalan Imam Bonjol, salah satu jalan utama di Kota Pontianak, kembali menjadi sorotan. Bukan karena keindahannya, bukan pula karena prestasi, tapi karena hatinya yang kembali remuk—eh, maksudnya, aspalnya kembali rusak parah.


Dalam wawancara eksklusif yang tak nyata, Jalan Imam Bonjol akhirnya angkat bicara. Dengan suara serak karena debu dan genangan air, ia menyampaikan isi hatinya yang lama terpendam. 

> “Aku ini jalan, bukan kenangan. Tapi kenapa setelah diperbaiki, ditinggalin begitu aja? Apa salahku sampai aku harus bolong-bolong begini. 

Warga yang melewati jalan ini mengaku mulai iba. Selain harus melewati rute zig-zag ala game ular, mereka juga harus waspada setiap saat agar tidak tersandung lubang penuh drama.

 “Ini jalan kayak bucin. Udah disakiti berkali-kali, tapi tetap rela dilewati,” ujar seorang pengendara sambil menahan tawa dan shockbreaker motornya yang udah pasrah.


Menurut laporan imajiner dari Asosiasi Jalan Patah Hati Indonesia (AJPHI), Jalan Imam Bonjol termasuk dalam kategori “high maintenance but low attention span”. Artinya, dia sering diperbaiki, tapi gak pernah diseriusin. Banyak janji, sedikit aksi.


> “Aku cuma ingin jadi jalan yang utuh, bukan tempat pelampiasan proyek musiman,” lanjutnya sambil menangis di bawah guyuran hujan Pontianak yang dramatik.


Kini, masyarakat berharap agar jalan ini tak lagi menjadi korban cinta satu musim. Mereka meminta pemerintah setempat untuk tak hanya memberi tambalan cinta sesaat, tapi perbaikan yang menyeluruh, penuh komitmen, dan tahan lama—bukan yang cepat rusak seperti hubungan LDR.

Penulis : Rahmad Maulana